Kisah Haru Anak Sopir Angkot di Bandung Jadi Polisi dengan Nilai Terbaik



Andi Sonjaya, seorang anak sopir angkot di Bandung menjadi lulusan terbaik Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Barat. Momen pelantikan tersebut diunggah di media sosial YouTube Polisi Jawa Barat.


Dalam video tersebut, terlihat Andi bersujud di kaki sang ayah, Udin Sudrajat. Ayah dan anak itu tampak menangis dan saling berpelukan.

Usai sang anak dilantik, Udin turut menyampaikan sambutan di hadapan Pejabat Utama Polda Jabar, para tamu undangan dan siswa lainnya.


Andi ini anak dari sopir angkot, jurusan Elang-Cicadas. Kami merasa bangga. Anak sopir angkot juga bisa jadi polisi. Alhamdulillah," kata Udin sambil menahan tangis.


Ia memberikan pesan agar anaknya bisa terus belajar dan menjadi polisi yang profesional serta menjaga integritas.


" Kalau pengen kaya jangan jadi polisi, tapi jadi pengusaha. (Polisi) Ini pengayom masyarakat," ucap dia. Video tersebut ditutup dengan momen keduanya berpelukan bersama Kapolda Jabar, Irjen, Suntana.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, Andi menjadi Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Gelombang I Tahun 2022 di SPN Polda Jabar.


Lahir di Bandung, 14 Agustus 2001, anak bungsu dari delapan bersaudara ini meraih total nilai 80,34. Rinciannya adalah nilai akademis 80,51, nilai kepribadian mental 75,35 dan nilai kesamaptaan jasmani 85,15.


Ditemui di rumahnya, Udin tidak bisa menyembunyikan perasaan haru dan bangga saat mengingat hari kelulusan sang anak. Dari awal, ia bahkan sempat ragu. Apalagi, saat tahun 2021, anaknya pernah gagal saat seleksi.


Saya ga tahu. Awalnya dia minta saya tandatangan dokumen. Katanya buat ngelamar daftar jadi polisi," kata Udin.


" Bapak bilang uang dari mana kan mahal. Kata Andi mimilikan (semoga rezekinya). Bapak hanya sekolah SD gak tamat," sambungnya.


Beberapa proses pun dilalui, hingga tiba waktu pengumuman. Saat nama Andi ada dalam urutan teratas, keluarga spontan berpelukan dan menangis bahagia.


" Lihat pengumuman di televisi, dan lolos rangking di atas. Saya peluk saking gembira saya nangis," katanya.


Di tempat yang sama, Andi mengaku bersyukur berhasil melewati fase seleksi masuk kepolisian dan pendidikan di SPN Polda Jawa Barat, meski tak menyangka bisa menjadi peserta terbaik.


" Keluarga saya gak ada di anggota saya pengen memecahin rekor, sambil saya ingin mengubah perekonomian keluarga. Ke depan gak akan puas, akan terus belajar karena saya ingin menjadi perwira," kata dia.


Terpisah, Kapolda Jabar, Irjen Suntana melalui Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompo mengatakan penerimaan polisi dilaksanakan secara objektif, transparan dan akuntabel.


" Sehingga betul - betul yang bisa kita terima sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan dan mampu melaksanakan pendidikan dengan baik," kata dia.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel