Tak Digaji, Aminatus Sadiyah Ikhlas Ajarkan Warga Pedalaman Papua Mengaji
Perempuan asal Lembah Baliem, Desa Wosilimo, Wamena, Papua, Aminatus Sadiyah, memantapkan hati untuk terus berdakwah. Meski tak digaji, dirinya tak pernah mengeluh, tetap semangat mengajarkan para ibu dan anak setempat untuk mengaji.
Semangat Muslimah yang tergabung dalam Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) di Jayawijaya, Papua, tak mengendur, sekalipun dirinya saat itu sedang hamil.
Begitupun setelah buah hatinya lahir ke dunia, Sadiyah tak sama sekali berubah. Ia tetap hadir untuk berdakwah kepada umat Islam setempat.
Setiap pekan, para ibu dan anak-anak di sana, diajarkan mengaji dan membaca. Semua Sadiyah lakukan, di tengah kesibukannya melanjutkan pendidikan di Wamena.
Bahkan, ia tak ragu untuk mengantar jemput para ibu untuk kembali ke honai (rumah khas suku Baliem) meskipun jaraknya tak main-main.
Cerita yang semakin hari semakin menyita perhatian publik ini, sampai di telinga Tokoh Papua, Christ Wamea.
Menyebutnya sebagai sosok inspiratif, Christ mengapresiasi serta turut melayangkan doa, baik untuk Sadiyah, pun tanah Papua.
"Semoga Aminatus Sadiyah menjadi inspirasi bagi perempuan Papua yang lain di Lembah Baliem," tuturnya melalui media
sosial Twitter pribadi @ChristWamea.