Kisah Kakek Miliarder Proyek Tol Yogya-Bawen Larang Anak Beli Mobil
Sebagian masyarakat yang telah menerima ganti rugi lahan terdampak proyek Tol Yogya-Bawen membelanjakan uangnya untuk membeli mobil. Namun ada seorang kakek yang jadi miliarder usai menerima ganti rugi tapi melarang anak-anaknya menggunakan uang itu untuk beli mobil. Apa alasannya?
"Jangan buat mewah-mewah beli mobil. Saya pesan gitu. Yang penting balik tanah, harusnya kalau tanah ya balik tanah, kalau rumah ya balik rumah," ujar Kamidi (83) kepada wartawan, di rumahnya, Padukuhan Pundong 3, Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Sleman, Selasa (31/8) lalu.
Kamidi menerima ganti rugi sebanyak Rp 4,5 miliar. Dia memang berencana membagikan uang itu untuk enam orang anaknya. Namun dia mewanti-wanti anaknya untuk tidak foya-foya dengan uang itu.
Jangan buat foya-foya," kata Mbah Kamidi.
Kamidi lalu mengibaratkan uang hasil ganti rugi tol itu sebagai mobil dengan mesin. Dia berharap anak-anaknya bisa bijak menggunakan uang itu. Kamidi mengungkap semua anaknya menuruti nasihatnya untuk tidak foya-foya dengan uang tersebut.
"Hidup sederhana saja. Kita cari rezeki itu sulit, kalau tidak hati-hati nanti payah, banyak godaan, banyak penipuan, banyak bujuk manis-manis. Cuma pedoman hidup itu uang gusuran harus diberikan sawah atau tanah, jangan dibelanjakan mobil," tegasnya.
Diwawancara terpisah, Dukuh Pundong 3 Pekik Basuki mengatakan mayoritas warga yang mendapat ganti rugi lahan untuk Tol Yogya-Bawen itu membelanjakan uangnya untuk mencari lahan pengganti. Namun, ada juga warga yang justru membeli mobil. Tak tanggung-tanggung ada 1 orang yang langsung membeli 3 unit mobil sekaligus.
"Jadi yang dibelanjakan untuk konsumtif memang kecil. Walaupun ada. Tapi kebanyakan untuk merintis bangun rumah, beli tanah, dan untuk usaha. Ada yang beli mobil, motor. Mobilnya ada yang 1 orang beli langsung 3 mobil ada. Di Pundong 3, (mobil) baru semua itu," kata Pekik saat dihubungi wartawan, pada hari yang sama.
Seorang warga Sleman yang jadi miliarder dan membeli tiga unit mobil dari uang ganti rugi yakni Sumianto (51). Dia menerima ganti rugi senilai R 2,4 miliar dari tanahnya seluas lebih dari 500 meter persegi. Tiga mobil yang dia beli yakni Xpander, Honda Jazz dan pikap.
Dapat Rp 2,4 miliar lebih. Digunakan untuk dagang, dikembalikan ke tanah lagi, beli rumah. Selain rumah juga beli mobil, untuk biaya sekolah. Jazz sama Expander, sama pikap, ada 3," kata Sunianto saat ditemui wartawan di kediamannya, Sleman, Jumat (3/9).
Mobil itu, kata Sumianto merupakan hadiah untuk anaknya yang diterima di perguruan tinggi negeri di Yogyakarta dan Honda Jazz untuk anak perempuannya. Selain mobil SUV, ia juga membeli pikap untuk digunakan usaha dekorasi pernikahan.
Meski sudah membeli 3 unit mobil, ia tetap memprioritaskan uang ganti rugi proyek Tol Yogya-Bawen itu untuk membeli rumah. Sejauh ini, ia telah membeli dua bidang tanah yang sedang dalam proses pembangunan di dekat lokasi rumahnya yang lama.
"Rumahnya udah dapat di selatan Selokan Mataram. Pundong VII sama Pundong III, beli dua tempat," ungkapnya.