Kisah Aisyha, Gadis 1 Tahun Penderita Tumor Leher, Tak Mau Menangis Karena Memahami Kondisi Ayahnya
Sebuah unggahan dari Yayasan Bangsawan Tetangga Bantu dari laman Amal Sholeh baru-baru ini menceritakan kisah seorang gadis berusia 1 tahun bernama Aisyha. Gadis itu lahir tidak normal karena tumor leher.
Berdasarkan cerita dari ayahnya, Firmansyah, mengatakan bahwa ketika ia berusia 1 tahun, benjolan sebesar kelereng tumbuh di lehernya. Awalnya dibawa ke Puskesmas terdekat, dokter PKM menyatakan Aisyha akan tumbuh gigi.
Seminggu kemudian, bukannya giginya tumbuh, benjolan di lehernya malah membesar seukuran telur. Khawatir dengan kondisi putranya yang cantik, Pak Firmansyah membawanya ke RS Pindad.
Di sana, Aisyha didiagnosa mengidap tumor leher yang menyerang kelenjar submandibular sehingga menyebabkan lehernya membengkak. Aisyha dirujuk ke RSHS untuk menjalani operasi.
Sebagai buruh harian lepas di Buah Batu, Kota Bandung, Pak Firmansyah tidak mampu menanggung biaya operasional Aisyha yang mahal. BPJS yang dimilikinya hanya bisa digunakan untuk CT Scan, Biopsi, pengambilan sampel darah, dan rontgen.
Seolah memahami kondisi ayahnya, Aisha bahkan tidak menangis dan mengeluh kesakitan. Ia tetap bermain seperti biasa, meski wajahnya tak bisa dibohongi karena senyumnya perlahan menghilang.
Kini, sudah 5 bulan Aisyha selamat dengan tumor di lehernya. Setiap malam, Aisyha sulit tidur nyenyak karena benjolan itu semakin membesar, menyebar ke wajahnya. Firmansyah sangat khawatir dengan tumor yang telah mengambil alih leher putrinya.
Jika tidak segera diobati dapat menyebabkan gangguan pada saraf hipoglosus yang dapat menyebabkan kelumpuhan.