Dinas Perdagangan Banyuwangi Akan Cek Lapangan soal Viral Cabai Rawit Dicat

 

Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Diskopumdag) Banyuwangi akan turun tangan soal kabar cabai rawit dicat. Pihaknya mengaku baru mendengar kabar cabai rawit tersebut.

Plt Kepala Diskopumdag Banyuwangi, Nanin Oktaviantie mengatakan, pihaknya baru mendapat informasi adanya video viral cabai rawit yang diberi pewarna.


"Kami akan cek ke lapangan," katanya kepada wartawan, Minggu (21/3/2021).

Selain akan mengecek ke lapangan, lanjut Nanin, pihaknya juga akan berkomunikasi dengan instansi terkait tentang permasalahan yang menghebohkan warga Banyuwangi itu.


"Segera akan kami koordinasikan dengan Dinas Pertanian dan Pangan" ungkap Nanin.


Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo), rata-rata harga cabai rawit di Banyuwangi hampir menyentuh Rp 100 ribu/kg.


Sebelumnya, jagat maya di Banyuwangi diramaikan dengan video tentang cabai dicat. Video viral tersebut diunggah akun Facebook Agung Emfet Putra Blambangan dua hari lalu.


Dalam video tersebut terlihat seseorang sedang menumis cabai rawit. Cabai yang sedang ditumis mengeluarkan cairan warna oranye kemerahan. Lama-lama cairan itu terlihat semakin mengental. Pembuat video juga berkomentar tentang kondisi cabai rawit tersebut sambil mengaduk-aduk cabai yang ditumis


"Lombok iso dicet lho. deloken to. ati-ati tenan dulur-dukur kabeh konco2 kabeh lek ngumbah sing tenana. Deloken iki lho cet iki lho. cat oren warna lombok iki lho (Lombok bisa dicat lho. Lihatlah. Hati-hati saudara-saudara semua, teman-teman semua. Kalau mencuci yang bersih. Lihatlah ini kan cat. Cat warna Oren Lombok)," ujar pria dalam video tersebut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel