5 Fakta Kerusakan di Majene-Mamuju Selepas Diguncang Gempa
Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Beberapa infrastruktur rusak akibat gempa dahsyat itu.
Gempa terjadi di Majene, dengan kekuatan M 6,2. Gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Menurut BMKG, gempa terjadi pada Jumat (15/1/2021) pukul 01.28 WIB.
Lokasi gempa ada di koordinat 2,98 lintang selatan dan 118,94 bujur timur. Gempa berada di kedalaman 10 kilometer. Guncangan gempa juga terasa hingga Mamuju.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan dukacita atas musibah gempa di Majene yang berdampak ke Mamuju.
"Tadi pagi saya juga bertelepon kepada Gubernur Sulawesi Barat dan saya juga telah memerintahkan kepada Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), kepada Menteri Sosial, kepada Kepala Basarnas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan), dan Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya, untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban, serta melakukan perawatan kepada korban yang luka-luka," kata Jokowi dalam keterangan tertulis dari Sekretariat Presiden, Jumat (15/1/2021).
Sejumlah pejabat sudah bertolak ke Mamuju. "Saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia menyampaikan duka yang mendalam atas korban yang meninggal dunia," ujar Jokowi.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) hingga kini total korban meninggal dunia menjadi 35 orang.pada Jumat 15 Januari 2021 siang hari.
Selain itu, dilaporkan ada 637 orang luka-luka dan 15 ribu orang mengungsi.
Berikut fakta kerusakan di Majene-Mamuju selepas diguncang gempa:
Akses Darat Majene-Mamuju Masih Terputus
Gempa membuat sejumlah ruas jalan tertimbun material tanah dan batu besar.
Seperti pantauan detikcom di jalur menuju Kota Mamuju, tepatnya di Desa Tubo Tengah, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Jumat (15/1/2021), tampak jalur di wilayah tersebut benar-benar tertutup material batu besar dan tanah bercampur lumpur.
Akibatnya, kendaraan dari Kabupaten Majene menuju Mamuju tidak bisa melintas. Terjadi antrean kendaraan yang cukup panjang di kedua arah jalur.
"Masih belum bisa dibuka aksesnya. Longsor terjadi akibat gempa bumi," kata Dandim 1401/Majene Letkol Inf Yudi Rombe saat ditemui di lokasi jalur tertutup longsor.
Menurut Yudi, jalur di lokasi tersebut sudah dua kali tertutup material longsor.
Sementara itu, menurut Yudi, wilayah Majene yang paling parah terdampak gempa berada di Kecamatan Malunda. Warga di daerah tersebut juga masih mengungsi ke perbukitan hingga saat ini.
Jaringan Seluler Down, BTS Mati dan STO Rusak
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengungkapkan dampak gempa tersebut membuat layanan telekomunikasi terputus.
Dari informasi yang diterimanya, Johnny mengatakan bahwa layanan Telkomsel sempat down. Namun, disampaikannya, saat ini jaringan operator seluler anak perusahaan Telkom itu sudah normal kembali.
Sejumlah Sentra Telepon Otomat (STO) di wilayah terdampak pun mengalami kerusakan sedang hingga berat. Sementara untuk jaringan fiber di Majene, Menkominfo mengatakan sedang diselidiki lagi kondisinya. Kendati begitu backbone Mamuju ke Palu dan Mamuju ke Makasar dinyatakan aman.
Dirjen PPI Kementerian Kominfo Ahmad M Ramli menjelaskan bencana alam yang terjadi di Majene membuat suplai listrik dari PLN terputus, di mana itu berdampak terhadap matinya BTS seluler di beberapa wilayah yaitu Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju Tengah dan Kabupaten Polewali Mandar.
"Hingga saat ini jaringan seluler masih dapat melayani kebutuhan komunikasi para pelanggan di wilayah yang terdampak bencana tersebut, namun ada beberapa site BTS yang mengalami gangguan akibat gempa berjumlah 122 site dari 651 total site di Majene dan kabupaten sekitarnya atau 18,7%," tutur Ramli.
Terkait hal ini, Kominfo melalui Ditjen PPI telah meminta operator seluler berupaya keras dalam pemulihan sebagian BTS yang terdampak bencana gempa bumi dengan terus memberikan komitmen kapasitas dan kualitas layanan telekomunikasi terbaik kepada masyarakat.
Ramli mengatakan beberapa operator mengantisipasinya dengan menyalakan genset dan melakukan rekayasa jaringan agar layanan untuk pelanggan tetap bisa terjaga.
Kantor PLN Rusak Parah
Aliran listrik di Mamuju putus pasca-gempa berkekuatan 6,2 magnitudo. Hal ini terjadi karena kantor PLN yang mengalami kerusakan parah.
"Kantor kami mengalami kerusakan yang cukup parah," kata Humas PLN Wilayah Sulbar, Eko Wahyu Prasongko saat dimintai konfirmasi, Jumat (15/1/2021).
Eko mengatakan saat ini kondisi listrik masih padam. Ia menyebut pihaknya tengah melakukan pengecekan.
Kondisi serupa juga terjadi di Majene dan dilaporkan listrik di ibu kota Sulbar tersebut padam.
"Kondisi di sini, untuk listrik padam sejak subuh tadi setelah sekitar jam 2 terjadi gempa 6,2," kata petugas Pusdalops BPBD Sulbar, Mutmainah, kepada wartawan, Jumat (15/1/2021).
PT PLN (Persero) memastikan pemulihan kelistrikan sudah dilakukan di kawasan Mamuju dan Majene.
Setidaknya ada 463 gardu distribusi listrik telah berhasil dinormalkan.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) Awaluddin Hafid mengatakan 123 personel telah diterjunkan untuk memulihkan kelistrikan terdampak gempa tersebut.
PLN juga sedang mengirimkan personel tambahan yang berasal dari Pinrang, Parepare, Palopo dan Palu untuk membantu upaya pemulihan tersebut. Tidak hanya personel, perlengkapan dan material seperti genset kapasitas kecil, lampu emergensi, mobil layanan teknik, turut dikerahkan ke daerah-daerah terdampak gempa.
Kantor-Rumah Sakit Hancur
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menerima laporan akibat gempa M 6,2 di Sulbar.
Nurdin menyebut sejumlah kantor hingga rumah sakit hancur akibat gempa.
"Sekarang jalan putus, beberapa kantor-kantor rumah sakit hancur, makanya kita segera ke sana membantu," ujar Nurdin dalam keterangannya kepada wartawan di Makassar, Jumat (15/1/2021).
Nurdin pagi ini langsung berangkat menggunakan helikopter untuk meninjau wilayah Sulbar yang terkena dampak gempa.
Siang nanti, Pemprov Sulsel juga akan mengirim bantuan sembako untuk korban gempa di Sulbar melalui kapal laut. Sebab, jalur darat menuju Sulbar hingga saat ini masih terputus akibat gempa.
Nurdin juga berkoordinasi dengan tim medis di Sulsel untuk dikirim membantu para korban gempa.
Dalam kesempatan terpisah, BNPB mengungkapkan sejumlah fasilitas umum mengalami rusak berat akibat gempa.
Bukan hanya kantor Gubernur Sulbar dan rumah sakit, akses jalan ke Majene dan Mamuju juga dikabarkan terputus.
"Kerugian materiil Kabupaten Mamuju. Hotel Maleo (rusak berat), kantor Gubernur Sulbar (rusak berat), rumah warga rusak (masih pendataan), RSUD Mamuju (rusak berat), 1 minimarket (rusak berat), jaringan listrik padam, komunikasi selular terputus-putus/tidak stabil," jelas laporan BNPB.
"Kabupaten Majene. Longsor tiga titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), 300 unit rumah rusak (masih pendataan), 1 unit puskesmas (rusak berat), 1 kantor Danramil Malunda (rusak berat), jaringan listrik padam, komunikasi selular terputus-putus/tidak stabil," tulis BNPB.
Rumah Warga hingga Puskesmas di Majene Rusak
Laporan terkini, akses jalan hingga puskesmas di Majene rusak akibat gempa.
"BPBD Majene menginformasikan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), sebanyak 62 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit puskesmas (RB), dan 1 kantor Danramil Malunda (RB)," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Jumat (15/1/2021).
Saat ini BPBD Majene masih berfokus pada penanganan darurat pascagempa, seperti menolong korban luka, evakuasi korban terdampak gempa, hingga mendirikan posko pengungsian.
"Kebutuhan mendesak saat ini berupa sembako, selimut dan tikar, tenda keluarga, pelayanan medis, dan terpal," katanya.
Sumber detik.com